Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rank Terus Menurun? Mungkin Anchor Text Kamu Belum dioptimalisasi

Anchor Text


Sebagai seseorang yang bergelut dalam pembuatan artikel untuk diunggah di internet, tentu ranking artikel jadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan. Tentu Kamu ingin artikel Kamu berada dalam jajaran ranking atas pada hasil pencarian Google bukan? Tapi kenapa malah rank terus menurun?


Pembuatan artikel untuk blog atau website memang tidak bisa dilakukan asal-asalan, akan lebih baik jika artikel tersebut memenuhi standar SEO atau Search Engineering Optimization. Artikel dengan standar SEO yang baik akan berada di posisi atas hasil pencarian Google, pengunjung akan dengan mudah menemukan artikel Kamu, dan yang pasti artikel akan mendapatkan trafik yang banyak.


Mendapatkan rangking atas apalagi rangking pertama untuk suatu website tentunya bukan suatu hal yang mudah. Namun bukan berarti Kamu tidak bisa melakukannya. Kamu bisa cek peringkat atau posisi terakhir dari website Kamu pada mesin pencarian Google terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memantau kinerja SEO pada artikel atau website Kamu.


Lalu apa yang perlu dilakukan agar posisi artikel tetap berada di atas dan tidak semakin menurun? Satu hal yang perlu Kamu lakukan adalah optimalisasi anchor text terlebih dahulu, bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu Anchor Text?

Bagi sebagian orang, anchor text merupakan istilah yang tidak begitu familiar. Maka dari itu, sebelum Kamu melakukan optimalisasi anchor text, lebih baik pahami dulu apa yang dimaksud dengan anchor text.


Anchor text adalah kata atau frasa berisi link yang bisa diklik oleh user atau pengunjung website. Saat membuka artikel di internet, Kamu akan menemukan kata atau frasa dengan warna berbeda dari warna teks lain, yang mana jika teks tersebut diklik, Kamu akan dibawa ke halaman web lain yang membahas kata atau frasa tersebut, nah itulah yang disebut sebagai anchor text.


Dalam penulisan artikel SEO, anchor text ini termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi ranking di hasil pencarian Google. Dengan adanya anchor text, search engine atau mesin pencari terbantu dalam mengasosiasikan URL dengan kata kunci (keyword) atau frasa tertentu. Kata kunci atau frasa inilah yang biasanya user ketikan di pencarian Google, dan jika artikel Kamu memenuhi standar SEO, maka artikel Kamu yang akan muncul di posisi atas.

Optimalisasi Anchor Text

Berdasarkan kata atau frasa yang ada pada anchor text, Google jadi lebih mudah dalam mendapatkan gambaran mengenai topik halaman web. Sehingga artikel Kamu akan tampil lebih baik di Google search. Lalu bagaimana cara melakukan optimalisasi anchor text?


1.    Gunakan teks yang deskriptif

Dalam pembuatan anchor text agar ranking artikel tinggi, pastikan untuk menuliskan teksnya secara deskriptif. Jangan gunakan anchor text yang terlalu umum dan keluar dari topik seperti “klik di sini”, coba tuliskan teks yang deskriptif, contohnya “seberapa penting anchor text untuk SEO”.

2.    Teks ditulis secara singkat

Meskipun anchor text yang digunakan harus deskriptif, bukan berarti Kamu menggunakan kalimat yang panjang, bahkan hingga satu paragraf. Tulis saja teks secara singkat tapi tepat sasaran dan sesuai dengan topik yang dibahas dalam artikel.

3.    Pastikan link dapat terlihat

Kamu juga perlu memastikan kalau anchor text terlihat dengan jelas dan bisa dibedakan dengan teks lainnya yang ada di artikel. Biasanya anchor text dibuat memiliki warna yang berbeda, umumnya menggunakan warna biru. Pemberian warna yang berbeda pada anchor text menunjukan bahwa kata atau frasa tersebut berisi tautan link dan bisa diklik.

4.    Hindari memasukan banyak kata kunci

Langkah optimalisasi anchor text selanjutnya adalah dengan menuliskan teks yang deskriptif, tetapi sebisa mungkin untuk tidak menggunakan terlalu banyak kata kunci.

Jenis Anchor Text

Setelah Kamu tahu bagaimana cara mengoptimalisasi anchor text, masih ada beberapa hal yang perlu Kamu perhatikan, yakni jenis kata atau frasa seperti apa yang bisa digunakan sebagai anchor text, jenis anchor text tersebut diantaranya,


•    Branded
Kamu bisa menggunakan nama merek atau brand Kamu sendiri, tapi perlu diingat, penggunaan nama brand sebagai anchor text ini harus sesuai dengan konteks, jangan asal menggunakan tanpa konteks spesifik.


•    Exact-match
Jenis anchor text yang satu ini menggunakan kata kunci yang dibuat sama persis dengan tautan link. Contohnya pada tautan tertulis “Tips Menjalankan Bisnis Kuliner”, kemudian pada anchor text juga ditulis “Tips Menjalankan Bisnis Kuliner”.


•    Partial-match
Berbeda dengan exact-match, partial-match menggunakan kata kunci yang dimodifikasi dari tautan yang dilampirkan. Misalkan tautan tersebut berkaitan dengan “membangun bisnis”, anchor text dibuat menjadi “membangun bisnis modal sedikit”.


•    Naked link
Selain menggunakan kata atau frasa tertentu, ada juga anchor text yang menggunakan naked link, jadi Kamu menunjukan tautan link-nya secara langsung. Anchor text jenis ini atau disebut juga anchor link digunakan untuk keperluan penjelasan yang lebih detail.

 Tips Menggunakan Anchor Text

Optimalisasi anchor text memang sangat penting dan perlu Kamu lakukan dengan baik, agar anchor text yang Kamu buat sesuai dengan standar SEO, sebaiknya ikuti beberapa tips menggunakan anchor text berikut ini,


1.    Gunakan secara efisien
Fungsi dari anchor text adalah memberikan informasi bagi pengguna dan juga mesin pencari. Jadi, anchor text perlu digunakan dengan bijak dan efisien. Jika dua kata sudah cukup mendeskripsikan konten yang dirujuk, maka gunakan saja dua kata tersebut.


2.    Tautkan konten yang relevan
Kamu juga perlu memastikan anchor text ditautkan dengan konten yang relevan, jika pengunjung menemukan anchor text yang tidak sesuai konten, pengunjung akan segera menutup halaman. Hal ini bisa menyebabkan bounce rate semakin tinggi, dan berakibat pada rangking artikel yang menurun.


3.    Jangan terpaku pada satu macam anchor text
Penggunaan anchor text secara berulang akan dicurigai oleh Google sebagai suatu hal yang tidak wajar, bahkan bisa diindikasikan sebagai tindakan yang curang. Maka dari itu, Kamu jangan terpaku dengan satu macam anchor text, gunakan anchor text yang beragam dengan porsinya masing-masing. Contohnya, 40% untuk branded, 20% untuk naked link, 5% untuk partial-match, dan sisanya bisa Kamu variasikan sendiri.


4.    Gunakan sinonim kata kunci
Agar Kamu tidak menggunakan kata kunci atau frasa yang berulang sebagai anchor text, maka Kamu bisa mengakalinya dengan menggunakan sinonim dari kata kunci tersebut. Cara ini cukup efektif untuk menghindarkan website Kamu dari over-optimization dan juga terhindar dari pinalti Google.


Algoritma Google memiliki sistem latent semantic indexing (LSI) yang bisa secara otomatis mendeteksi sinonim kata kunci. Jadi meskipun dalam artikel menggunakan sinonimnya, mesin pencarian masih bisa menemukan website Kamu.


Nah itulah beberapa penjelasan mengenai anchor text dan juga cara melakukan optimalisasi anchor text agar website dan artikel Anda berada di rangking yang tinggi pada mesin pencarian Google.