Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

12 Tips Optimasi SEO on Page untuk Blog yang Harus Anda Terapkan Sekarang Juga

 
Tips Optimasi SEO on Page

Seperti yang sudah Anda ketahui, SEO dan blogging sama-sama berkaitan dan bermanfaat untuk meningkatkan visibilitas website Anda. Dan ketika visibilitas website meningkat, peluang untuk mendatangkan lebih banyak traffic dan lead pun ikut meningkat, yang nantinya juga dapat membantu melipatgandakan konversi.

 
Dalam artikel ini, Anda bisa temukan bahasan mengenai tips SEO untuk blog untuk meningkatkan visibilitas konten Anda lewat search engine, tepatnya lewat strategi SEO on-page. Lalu, apa saja ya tips optimasi SEO on page yang akan dibahas di sini? Selamat membaca!


Gunakan 1-2 Keyword Long-Tail

Ketika mengoptimasi blog dengan kata kunci, bukan berarti Anda bisa menjejali keyword sebanyak mungkin, ya! Cara tersebut justru malah bisa mengurangi kualitas SEO blog karena dianggap keyword stuffing oleh search engine dan mengurangi pengalaman pembaca.


Gunakan keyword secara natural di dalam konten dan fokus pada 1 atau 2 keyword long-tail per konten blog. Soalnya, keyword long-tail akan membantu konten tetap fokus pada tujuan tertentu yang bernilai bagi pembaca dibandingkan keyword yang lebih general.


Gunakan Keyword dengan Strategis dalam Konten Blog

Setelah Anda menentukan 1 atau 2 keyword, tambahkan keyword tersebut ke dalam konten blog. Untuk penggunaan atau penempatannya yang paling efektif, Anda bisa terapkan pada 4 titik yang esensial berikut ini:


● Title tag alias headline, yang menjadi hal pertama untuk menentukan relevansi konten di mata search engine dan pembaca.
● Header dan body, atau isi artikel. Pastikan jumlah atau frekuensi kemunculan keyword normal dengan cara yang natural.
● URL postingan blog.
● Meta description.


Optimasi Blog untuk Perangkat Mobile

Data saat ini menunjukkan bahwa orang-orang lebih banyak menggunakan search engine dari perangkat mobile daripada desktop. Dan karena itulah Google selalu menampilkan hasil halaman yang mobile-friendly. Artinya, website maupun blog yang mobile-friendly sangat diutamakan oleh Google dan sudah diterapkan sejak update algoritma Penguin pada April 2015.


Untuk membuat blog yang mobile-friendly, gunakan desain halaman yang responsif. Artinya, halaman blog bisa dibuka di perangkat desktop maupun mobile tanpa harus menggunakan 2 URL yang berbeda.
Optimasi Meta Description


Singkatnya, meta description merupakan teks tambahan yang muncul di search engine result page (SERP) alias halaman hasil pencarian search engine. Fungsinya adalah untuk membantu pembaca tahu apa isi suatu link. Artinya, meta description memberikan informasi yang pembaca gunakan untuk menentukan apakah konten Anda yang mereka cari dan perlu mereka klik.


Meskipun sekarang Google terkadang menampilkan kutipan artikel di SERP alih-alih meta description, bukan berarti bagian ini bisa diabaikan begitu saja. Soalnya, Anda tidak pernah tahu apakan Google akan menggunakan meta description atau kutipan artikel.


Sertakan Alt Text pada Gambar

Dalam konten blog, Anda tidak semestinya hanya fokus pada konten teks. Anda juga harus menyertakan gambar yang dapat membantu menjelaskan serta mendukung konten Anda. Meski begitu, yang dicari search engine bukanlah gambar, melainkan gambar dengan image alt text.


Image alt text ini dapat membantu search engine “melihat” gambar sehingga perlu Anda optimasi juga. Dengan begitu, gambar yang digunakan di konten blog juga akan muncul di halaman hasil pencarian gambar.


Batasi Jumlah Tag Topik

Tag topik memang bisa membantu menata konten blog Anda. Tapi jika digunakan secara berlebih, efeknya malah negatif. Karena ketika Anda punya terlalu banyak tag yang mirip, blog Anda malah bisa jadi dipenalti search engine karena dianggap punya konten duplikat.


Untuk membatasi jumlahnya, Anda bisa mulai dengan menghindari beberapa tag topik yang terlalu mirip satu sama lain. Misalnya tag topik seperti “blog”, “blog post”, dan “blogging”. Daripada menggunakan ketiganya, pilih salah satu saja.


Gunakan Struktur URL yang User-Friendly

Sebelum konten dipublikasi, lihat kembali struktur URL-nya. Apakah URL terlalu panjang, penuh dengan stop-word, atau malah sama sekali tidak nyambung dengan topik konten? Kalau iya, tulis ulang URL sebelum konten terpublikasi.


Struktur URL dari halaman web berbeda dengan URL spesifik postingan, dan harusnya mempermudah pengunjung memahami struktur website Anda dan konten yang akan mereka baca. Search engine lebih suka halaman website dengan URL yang mempermudah search engine dan pengunjung memahami konten halaman tersebut.


Jangan ganti URL setelah konten sudah dipublikasikan. Karena cara tersebut sama saja seperti me-reset SEO konten tersebut. Kalau sudah terlanjur, biarkan saja URL-nya dan lebih baik Anda ganti judul kontennya saja.


Tautkan ke Konten Blog Lain

Anda mungkin sudah dengar kalau backlink memengaruhi seberapa tinggi peringkat situs blog Anda di SERP. Informasi tersebut memang benar karena backlink menunjukkan seberapa terpercaya situs Anda berdasarkan berapa jumlah situs relevan lain yang menautkan kembali ke blog Anda.


Meski begitu, backlink bukanlah satu-satunya strategi link-building. Soalnya, ada yang namanya inbound link alias strategi link-building untuk menautkan suatu konten ke dan dari konten lain yang juga masih termasuk di dalam blog Anda. Contoh paling mudah adalah menambahkan link ke artikel lain dengan topik yang masih terkait.


Review Metrik Secara Berkala

Di dalam Search Console milik Google, terdapat bagian bernama Search Analytics Report. Laporan tersebut bisa membantu Anda menganalisis klik dari Google Search, termasuk menentukan apa keyword yang orang-orang gunakan untuk menemukan konten blog Anda. Di sini, Anda juga bisa mengidentifikasi konten blog lama dengan performa terbaik agar bisa Anda optimasi.


Rapikan Berdasarkan Kluster Topik

Berdasarkan bagaimana kebanyakan struktur blog saat ini, para blogger dan SEO spesialis telah mencari cara untuk membuat postingan blog terpisah agar bisa di-ranking berdasarkan keyword tertentu. Hanya saja, cara ini mempersulit pengunjung menemukan informasi yang mereka butuhkan. Di samping itu, cara tersebut juga mengakibatkan URL Anda saling bersaing di dalam ranking search engine apabila Anda membuat beberapa postingan blog tentang topik yang mirip.


Karena itulah lahir solusi yang disebut model kluster topik. Dengan model ini, Anda bisa pilih topik umum yang ingin Anda ranking-kan. Lalu buat konten berdasarkan keyword tertentu terkait dengan topik tadi yang saling terkait satu sama lain. Di sini, terdapat 3 komponen konten: konten pilar, konten kluster, dan hyperlink.


Publikasikan Konten yang Timeless

Ketika merencanakan dan menulis artikel blog, pastikan bahwa isinya evergreen atau timeless. Artinya, konten membahas topik yang akan selalu relevan dan bernilai untuk jangka panjang — kalaupun ada update atau perubahan, penyesuaiannya minim atau minor.


Beberapa alasan mengapa konten timeless penting adalah sebagai berikut:


● Membantu blog ranking dari waktu ke waktu, dan bukan hanya untuk beberapa waktu ke depan saja.
● Berperan dalam mendatangkan traffic dalam jumlah stabil ke blog dan website dalam jangka panjang setelah dipublikasikan.
● Membantu menghasilkan leads dari waktu ke waktu sebagai hasil dari traffic yang terus-menerus dihasilkan tadi.


Update Konten yang Sudah Ada

Dan tips optimasi SEO on page terakhir adalah meng-update konten lama yang sudah Anda publikasi sebelumnya. Meskipun Anda juga tetap harus memproduksi konten baru secara rutin dan konsisten, cara ini bisa membantu mengoptimasi blog dalam waktu yang lebih cepat. Soalnya, konten yang di-update tersebut sudah terindeks dan di-ranking di SERP.


Hal lain yang juga perlu Anda perhatikan adalah menghapus konten-konten usang yang sudah tak lagi relevan bagi audiens. Meskipun tujuan Anda memang menulis konten yang timeless, beberapa di antaranya mau tak mau akan jadi usang di kemudian hari. Contohnya informasi tentang data statistik, informasi produk, atau informasi yang mengalami perubahan bersamaan dengan industri Anda dari waktu ke waktu.